Blog Bisnis Online - Cerita inspiratif ini bermula dari kisah seorang Ulama' besar dalam Islam bernama Imam Ahmad Bin Hanbal atau biasa disebut dengan sebutan Imam Hanbali yang termasuk salah satu dari Imam madzhab kenamaan diseantero pelosok dunia, yang juga murid dari seorang Imam Madzhab ahlus sunnah wal-jama'ah yang lain ya'ni Imam Syafi'i rodiyallaahu anhumaa.
Pada suatu hari, Imam Ahmad bepergian jauh meninggalkan kotanya karena suatu urusan penting. Setelah shalat 'Isya' karena beliau kemalaman, maka beliau memutuskan untuk bermalam dimasjid tersebut. Imam Ahmad sengaja tidak memperkenalkan diri kepada warga setempat yang ikut shalat berjama'ah dimasjid tersebut, sehingga mereka pun tidak pernah tahu bahwa mereka telah kedatangan tamu seorang Ulama' besar.
Ini semua karena sikap tawadhu' (rendah hati) dari seorang Imam Ahmad, agar beliau bisa nyaman bersama mereka semuanya. Kalaupun Imam Ahmad mau memperkenalkan siapa jati dirinya, maka hampir sudah bisa dipastikan mereka akan menyambut hangat kedatangan beliau dengan sambutan yang istimewa, namun itu tidak beliau lakukan untuk menjaga agar beliau senantiasa terhindar dari sikap sombong dan takabbur.
Saking tertutupnya Imam Ahmad, bahkan marbot yang dimasjid itu pun tidak dapat mengenali Imam Ahmad dengan baik, sehingga ketika beliau meminta ijin untuk bermalam dimasjid itu karena kemalaman setelah menempuh perjalanan jauh itu ditolak dan tidak di ijinkan dengan alasan karena tidak mengenal Imam Ahmad dan ia bukanlah penduduk setempat. Akhirnya Imam Ahmad pun tidak jadi bermalam dimasjid tersebut.
Dalam kebingungannya itu akhirnya Imam Ahmad dipertemukan oleh Allah SWT dengan seorang pedagang roti yang kebetulan melihat Imam Ahmad dalam kondisi bingung karena malam makin larut dan ia belum menemukan tempat untuk bermalam. Setelah bercakap-cakap sejenak, maka pedagang roti yang baik hati itupun mengajak Imam Ahmad untuk bermalam dirumahnya selama Imam Ahmad suka dan betah bersamanya.
Selama beberapa hari tinggal dirumah pedagang roti itu, Imam Ahmad melihat sang pedagang roti tersebut selalu mengamalakan istighfar dengan istiqomah. Ketika mereka sedang duduk-duduk santai diteras rumah, Imam Ahmad pun mengatakan kepada pedagang roti tersebut, jika amalan istighfar itu diamalkan secara istiqomah atau konsisten, maka Allah SWT akan mengabulkan semua apa yang menjadi hajatnya.
Dengan tersenyum, maka pedagang roti itu pun menjawab dengan raut muka berseri-seri, bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menerima do'anya dan telah mengabulkan semua hajatnya, kecuali satu hal yang sampai saat ini belum dikabulkan oleh Allah SWT. Kemudian pedagang roti itupun menceritakan semua hajat yang telah dikabulkan oleh Allah SWT kepada Imam Ahmad kecuali satu hal yang belum dikabulkan tersebut.
Dengan penuh rasa penasaran akhirnya Imam Ahmad menanyakan kepada pedagang roti tersebut perihal do'a yang belum Allah SWT kabulkan, sedangkan pedagang roti tersebut ia nilai telah melakukan amalan istighfar dengan khusyu' dan istiqomah. Maka pedagang roti itupun menceritakan kepadanya, bahwa pedagang roti tersebut telah memohon kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan seorang guru besar yang 'alim bernama Imam Ahmad Bin Hanbal.
Maka dengan mengucap tasbih memuji kebesaran Allah SWT Imam Ahmad berkata kepada pedagang roti tersebut, bahwa Allah bukan hanya mendengarkan do'anya, akan tetapi Allah SWT telah mengabulkan do'anya dan mendatangkan Imam Ahmad Bin Hanbal itu langsung untuk hadir kerumahnya. Akhirnya Imam Ahmad berterus terang kepada pedagang roti tersebut bahwa ialah Imam Ahmad Bin Hanbal tersebut.
Demikianlah amalan istighfar yang begitu dahsyat ketika diamalkan dengan khusyu, tulus, ikhlash dengan dilakukan secara konsisten atu istiqomah, maka menjadikan apa-apa yang menjadi hajat manusia yang mengamalkannya dikabulkan oleh Allah SWT. Adapun amalan istighfar itu sendiri banyak macamnya yang pada intinya adalah meminta pengampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah manusia lakukan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Lafadz istighfar pada umumnya adalah "Astaghfirullaahal 'adziim" yang artinya adalah "Ya Allah Dzat Yang Agung, ampunilah semua dosa-dosa hamba..." Ada juga amalan istighfar yang lebih khusus lagi yang biasanya saya amalkan adalah "Astaghfirullaahal 'adziimi wa atuubu ilaihi taubatan nashuukhaa..." Artinya adalah "Ya Allah Dzat Yang Maha Agung, ampunilah semua dosa-dosa hamba. Dan hamba bertaubat kepada-Mu Ya Allah dengan sebenar-benarnya taubat..."
Silahkan jika sobat online berkenan untuk mengamalkannya sama seperti saya. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan berkah-Nya kepada sobat online semua, sehingga apa-apa yang menjadi hajat sobat online dalam kehidupan ini Allah SWT kabulkan semuanya, aamiin... Inilah kekuatan amalan istighfar yang bisa saya sharingkan kepada sobat online semua, semoga bermanfaat, sampai nanti dan salam sukses selalu...
Pada suatu hari, Imam Ahmad bepergian jauh meninggalkan kotanya karena suatu urusan penting. Setelah shalat 'Isya' karena beliau kemalaman, maka beliau memutuskan untuk bermalam dimasjid tersebut. Imam Ahmad sengaja tidak memperkenalkan diri kepada warga setempat yang ikut shalat berjama'ah dimasjid tersebut, sehingga mereka pun tidak pernah tahu bahwa mereka telah kedatangan tamu seorang Ulama' besar.
Ini semua karena sikap tawadhu' (rendah hati) dari seorang Imam Ahmad, agar beliau bisa nyaman bersama mereka semuanya. Kalaupun Imam Ahmad mau memperkenalkan siapa jati dirinya, maka hampir sudah bisa dipastikan mereka akan menyambut hangat kedatangan beliau dengan sambutan yang istimewa, namun itu tidak beliau lakukan untuk menjaga agar beliau senantiasa terhindar dari sikap sombong dan takabbur.
Saking tertutupnya Imam Ahmad, bahkan marbot yang dimasjid itu pun tidak dapat mengenali Imam Ahmad dengan baik, sehingga ketika beliau meminta ijin untuk bermalam dimasjid itu karena kemalaman setelah menempuh perjalanan jauh itu ditolak dan tidak di ijinkan dengan alasan karena tidak mengenal Imam Ahmad dan ia bukanlah penduduk setempat. Akhirnya Imam Ahmad pun tidak jadi bermalam dimasjid tersebut.
Dalam kebingungannya itu akhirnya Imam Ahmad dipertemukan oleh Allah SWT dengan seorang pedagang roti yang kebetulan melihat Imam Ahmad dalam kondisi bingung karena malam makin larut dan ia belum menemukan tempat untuk bermalam. Setelah bercakap-cakap sejenak, maka pedagang roti yang baik hati itupun mengajak Imam Ahmad untuk bermalam dirumahnya selama Imam Ahmad suka dan betah bersamanya.
Selama beberapa hari tinggal dirumah pedagang roti itu, Imam Ahmad melihat sang pedagang roti tersebut selalu mengamalakan istighfar dengan istiqomah. Ketika mereka sedang duduk-duduk santai diteras rumah, Imam Ahmad pun mengatakan kepada pedagang roti tersebut, jika amalan istighfar itu diamalkan secara istiqomah atau konsisten, maka Allah SWT akan mengabulkan semua apa yang menjadi hajatnya.
Dengan tersenyum, maka pedagang roti itu pun menjawab dengan raut muka berseri-seri, bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menerima do'anya dan telah mengabulkan semua hajatnya, kecuali satu hal yang sampai saat ini belum dikabulkan oleh Allah SWT. Kemudian pedagang roti itupun menceritakan semua hajat yang telah dikabulkan oleh Allah SWT kepada Imam Ahmad kecuali satu hal yang belum dikabulkan tersebut.
Dengan penuh rasa penasaran akhirnya Imam Ahmad menanyakan kepada pedagang roti tersebut perihal do'a yang belum Allah SWT kabulkan, sedangkan pedagang roti tersebut ia nilai telah melakukan amalan istighfar dengan khusyu' dan istiqomah. Maka pedagang roti itupun menceritakan kepadanya, bahwa pedagang roti tersebut telah memohon kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan seorang guru besar yang 'alim bernama Imam Ahmad Bin Hanbal.
Maka dengan mengucap tasbih memuji kebesaran Allah SWT Imam Ahmad berkata kepada pedagang roti tersebut, bahwa Allah bukan hanya mendengarkan do'anya, akan tetapi Allah SWT telah mengabulkan do'anya dan mendatangkan Imam Ahmad Bin Hanbal itu langsung untuk hadir kerumahnya. Akhirnya Imam Ahmad berterus terang kepada pedagang roti tersebut bahwa ialah Imam Ahmad Bin Hanbal tersebut.
Demikianlah amalan istighfar yang begitu dahsyat ketika diamalkan dengan khusyu, tulus, ikhlash dengan dilakukan secara konsisten atu istiqomah, maka menjadikan apa-apa yang menjadi hajat manusia yang mengamalkannya dikabulkan oleh Allah SWT. Adapun amalan istighfar itu sendiri banyak macamnya yang pada intinya adalah meminta pengampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah manusia lakukan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Lafadz istighfar pada umumnya adalah "Astaghfirullaahal 'adziim" yang artinya adalah "Ya Allah Dzat Yang Agung, ampunilah semua dosa-dosa hamba..." Ada juga amalan istighfar yang lebih khusus lagi yang biasanya saya amalkan adalah "Astaghfirullaahal 'adziimi wa atuubu ilaihi taubatan nashuukhaa..." Artinya adalah "Ya Allah Dzat Yang Maha Agung, ampunilah semua dosa-dosa hamba. Dan hamba bertaubat kepada-Mu Ya Allah dengan sebenar-benarnya taubat..."
Silahkan jika sobat online berkenan untuk mengamalkannya sama seperti saya. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan berkah-Nya kepada sobat online semua, sehingga apa-apa yang menjadi hajat sobat online dalam kehidupan ini Allah SWT kabulkan semuanya, aamiin... Inilah kekuatan amalan istighfar yang bisa saya sharingkan kepada sobat online semua, semoga bermanfaat, sampai nanti dan salam sukses selalu...
0 Response to "Kekuatan Amalan Istighfar"
Post a Comment